reformasi intelijen - An Overview
reformasi intelijen - An Overview
Blog Article
This informative article examines the complexities surrounding violence by Muslims toward the Ahmadiyya Local community in Indonesia in its new period of democracy. Violence emerged in 1998 within the submit-Suharto period when some Muslim teams, like Entrance Pembela Islam (FPI), claimed that Ahmadiyya can be a deviant group (aliran sesat) In line with Islamic orthodoxy. This informative article performs to realize why And the way Ahmadiyya grew to become a concentrate on of violent assaults by some Muslim groups while in the put up-Suharto era by taking into consideration the increase of Islamic fundamentalist teams all through this time of latest-observed spiritual liberty. In doing so, I ask how politics, overall economy and Islamic theology emerged as substantial components that contributed to the assault. Through determining individual situation reports of attacks in metropolitan areas throughout Java and Lombok, I also take a look at how govt generates the plan to find the most effective Answer And just how considerably the usefulness of the plan to unravel the issue. Kata Kunci: Ahmadiyah, kekerasan, politik dan kebijakan negara 27
Reformasi intelijen di Indonesia harus disesuaikan dengan Undang-undang Nomor seventeen Tahun 2011 Tentang Intelijen Negara, dimana pada undang-undang tersebut di dalamnya telah mengatur tentang paradigma intelijen, fungsi dan kewenangan lembaga intelijen, kerahasiaan intelijen, serta aspek pidana dan perlindungan intelijen.
Meningkatnya keterlibatan dinas intelijen rahasia di Amerika selama pandemi untuk terus aktif selama pandemi adalah munculnya berbagai kejahatan berteknologi tinggi. Dalam Internet site FBI juga menjelaskan munculnya Scammers yang menargetkan situs World-wide-web dan aplikasi seluler untuk melacak penyebaran COVID-19 dan menggunakannya untuk menanamkan malware lalu mencuri facts keuangan dan pribadi. Penipu bahkan menyamar sebagai otoritas kesehatan nasional dan world wide.
While formally removed from coordination under Kemenkopolhukam, Mahfud emphasized that his ministry could nevertheless request BIN for information. “As being a minister, I usually get data from the Head of BIN and sometimes talk to BIN to give shows at ministerial conferences,” he explained.[3]
One of many variables triggering the extraordinary strategic intelligence ‘electricity’ was the complete control of intelligence by President Soeharto during the Orde Baru
BAKIN, which later on became BIN, remains underneath the scrutiny in periksa di sini the armed service, In particular about their alleged link to quite a few social conflicts and violent acts that transpired soon after 1998, seen as a mirrored image of Soeharto’s ‘anger.’ You will discover 3 sights formed at the moment. Very first
Hal ini menjadi tantangan mengingat secara riil ada efisiensi anggaran yang berpotensi memotong kemampuan pengelolaan jaringan oleh anggota badan intelijen tersebut. Bukan rahasia jika anggaran BIN di periode sebelumnya sangat besar.
Rizal menambahkan bahwa tim pengawasan intelijen harus memiliki kekuasaan untuk melakukan investigasi terkait kasus-kasus ketidakberesan. Tujuannya adalah agar pengawasan tidak semata-mata formalitas belaka, melainkan juga mampu membongkar segala penyalahgunaan kekuasaan di dalam lembaga intelijen.
When Soeharto ‘resigned’ from his submit as President in May possibly 1998 for the force of the political Professional-democracy motion plus a lower in help of the civilian political elite, his successors could not immediately make radical changes to your construction and culture with the intelligence expert services.
Pemerintah daerah juga akan mendapatkan keuntungan dari tingginya perputaran uang di sektor-sektor yang terkait langsung dengan pariwisata, sehingga dapat dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur dan peningkatan layanan publik.
Namun langkah intelijen untuk melindungi atau menyelamatkan masyarakat, kerap kali tidak mendapat apresiasi yang layak. Bahkan masyarakat seakan tengah dijangkiti oleh sindrom ketakutan terhadap intelijen. Bahkan sebagian besar wakil rakyat juga demikian.[14]
Konflik yang terjadi di Poso adalah karena konflik antar elit politik yang mana para elit politik daerah memanfaatkan agama sebagai tameng dan kendaraan politik yang bertujuan mengamankan dan mencapai kepentingan politik dan ekonomi di wilayah Poso dengan cara memobilisasi mssa melalui hasutan isu agama dan etnis.[5]
Informasi keamanan nasional tersebut akan tergambar dari hasil koordinasi lintas lembaga intelijen negara, sehingga bisa dijadikan pemetaan oleh pengambil kebijakan.
Jurnal Intelijen adalah media massa yang bersifat umum yang mengulas sisi pemberitaan secara mendalam. Dalam beberapa berita akan disajikan state of affairs, foresight, prediksi, dan rekomendasi yang disarankan oleh Redaksi untuk dilaksanakan oleh pemangku kepentingan terkait. Pemilihan kata "intelijen" yang mengandung makna cerdas dan tepat yang artinya jurnalis dan jajaran Redaksi dalam membuat berita akan dilakukan dengan cermat, tepat, cepat dan menghadirkan narasumber yang kompeten. Disamping itu, media massa ini tidak terkait dengan lembaga intelijen manapun juga baik dalam dan luar negeri. Kami mengundang pembaca dan pemangku kepentingan dan pihak manapun baik di dalam dan luar negeri untuk bekerjasama dengan media massa ini baik terkait indepht reporting, kerjasama pemberitaan ataupun kerjasama lainnya.